Page 17 - 17 KISAH KEBERDAYAAN
P. 17
sumber daya alam terutama ikan yang berlimpah dengan cara yang
modern. Selama ini ikan hasil tangkapan langsung dijual ke pasar di
Semitau. Harganya sangat murah. Pada musim ikan banyak ikan lais
hanya dihargai Rp 5.000/Kg. Padahal ikan lais termasuk jenis ikan favorit
seperti ikan toman. Karena ikan berlimpah tidak ada pilihan lain selain
menjual dengan harga murah. Yang penting ikan cepat laku, dapat uang
dan segera pulang. Situasi itu sudah berlangsung dari zaman dahulu.
Tidak pernah terpikirkan membuat “inovasi”, untuk menaikkan harga
jual ikan.
Dari pelatihan RESBOUND pak Rudi memperoleh ilmu baru. Ternyata
ada banyak sekali metode pengolahan ikan yang bisa menaikkan RESBOUND mendorong dan memfasilitasi pembentukan forum Kerja
harga jual ikan. Selama ini selain dijual dalam bentuk ikan segar, ikan sama Antar Desa (FKAD). Nah, inovasi yang seperti ini yang menurut pak
juga dijual setelah diolah secara tradisional seperti di salai, diasinkan, Rudi sebagai “sesuatu yang terabaikan”.
dijukut, rusit, peja, dll. Pengolahan tradisional tersebut menghasilkan
produk yang khas dan rasa yang memikat. Salah satu teknik pengolahan Oleh karena itu pak Rudi bertekad menjadi orang pertama yang akan
ikan tradisional adalah teknik pengolahan dengan sistem pengasapan menerapkan apa yang dia dapatkan pada pelatihan itu. Pak Rudi yakin,
yang dalam bahasa setempat disebut salai. Namun selama ini proses ikan lais salai dengan teknik seperti itu bisa mencapai Rp.150.000/Kg.
pengasapan ikan tidak banyak dilakukan karena pekerjaannya berat. Keunggulan ikan salai adalah dapat disimpan dalam jangka waktu yang
Orang harus mencari kayu bakar yang banyak dan ada resiko kebakaran. lama. Sehingga bisa dijual pada saat produksi ikan turun atau dikirim ke
luar daerah.
Sentuhan modern bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan
kuantitas ikan dengan sistem pengasapan (salai) ini adalah membuat “Inovasi teknik pengasapan ikan (salai) modern dengan pengepakan
inovasi teknik pengasapan. Inovasi yang dilakukan adalah membuat bagus belum pernah terpikirkan sebelumnya. Sentuhan inovatif itu
oven asap dari seng dengan bahan bakar untuk pengasapan pasti akan menaikan nilai jual ikan. Maka saya sangat bersyukur karena
menggunakan limbah serbuk sawmill. Dengan begitu bahan bakar tidak tim RESBOUND telah berbagi ilmu dan pengalaman. Inspirasi yang
harus menebang pohon karena di desa Nanga Kenepai masih banyak diberikan RESBOUND membuka pemikiran yang lebih maju dan modern
limbah serbuk sawmill yang tidak digunakan. Teknik ini juga aman dari bagi masyarakat desa Nanga Kenepai.” Ungkap pak Rudi. Pengalaman di
kebakaran dan ramah lingkungan. training itu juga mengubah pandangan pak Rudi terhadap RESBOUND.
Awalnya pak Rudi masih ragu dan kurang tertarik dengan RESBOUND.
Teknik pemasaran juga diberi sentuhan inovasi. Produk dikemas Namun setelah menjadi peserta dan menyimak semua materi yang
dalam kemasan modern, divacuum. Kemudian strategi pemasaran disampaikan, pikirannya menjadi terbuka dan disitulah dia mendapatkan
melalui kerja sama dengan BUMDes. BUMDes sangat potensial setelah “mutiara yang selama ini terabaikan”.
17 Kisah Keberdayaan
17
emosi positf untuk mewujudkan perubahan

